Kolonel Paul Tibbets, Sosok Pilot Yang Menjatuhkan Bom Atom
Kolonel Paul Tibbets adalah sosok pilot dibalik pengeboman di Jepang, yakni Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia II. Pada 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom di Hiroshima yang menewaskan 140.000 orang dan pada 9 Agustus AS kembali menjatuhkan bom di Nagasaki yang mengakibatkan 70.000 orang tewas.
Perang dunia kedua adalah perang global yang bersejarah dan tidak mudah terlupakan, berlangsung mulai tahun 1939 sampai 1945. Perang ini melibatkan banyak negara di dunia. Termasuk semua kekuatan besar yang pada akhirnya membentuk dua aliansi militer yang saling bertentangan.
Tujuan AS melakukan pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki adalah untuk membuat jepang menyerah. Setelah tanggal 2 September, Jepang menandatangani instrumen penyerahan diri yang otomatis mengakhiri Perang Dunia II.
Tibbets Mengaku Tidak Menyesel Melakukan Pengeboman
Jika J Robert Oppenheimer (penemu bom atom pertama Amerika Serikat) mengaku menyesal, justru berlaku sebaliknya bagi Tibbets.
Tibbets mengatakan Ia tidak menyesal pernah menerima tugas untuk menjatuhkan bom yang menewaskan puluhan ribu orang itu. Sebab Ia meyakini hal tersebut lebih baik daripada harus melanjutkan perang yang bisa menelan lebih banyak korban.
BACA JUGA : Asal Usul Dan Misteri Dibalik Gunung Sumeru!!
“Sejumlah orang mungkin mati, tetapi akan lebih banyak nyawa yang selamat. Sepanjang perjalanan saya terus memikirkannya. Itu adalah penerbangan paling membosankan. Karena tidak ada yang salah,” ujar Paul Tibbets dikutip dari Instagram @merindink.
Bom uranium-235 seberat lebih dari 9.000 pon dimuat dalam pesawat yang dibawa oleh Paul Tibbets. Bom kemudian dijatuhkan menggunakan parasut dan meledak 2.000 kaki di atas langit Hiroshima.
Ternyata dampak dari kejadian tersebut, pada 15 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan negaranya dalam sebuah siaran radio yang otomatis mengakhiri Perang Dunia II.