Kebangkitan dan Kejatuhan Adolf Hitler: Sejarah Sang Fuhrer

Kebangkitan dan Kejatuhan Adolf Hitler: Sejarah Sang Fuhrer

Adolf Hitler adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi, lahir pada 20 April 1889. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi.

Setelah Perang Dunia I berakhir pada tahun 1918, Jerman mengalami krisis ekonomi dan politik yang parah. Rakyat Jerman sangat menderita dan kecewa dengan pemerintah Weimar. Mereka mencari seorang pemimpin yang dapat membawa perubahan.

Pada tahun 1919, Adolf Hitler bergabung dengan Partai Pekerja Jerman, atau dikenal sebagai Partai Nazi. Sebagai pengagum fasisme, Hitler sangat berbakat dalam pidato dan propaganda. Ia berjanji akan memulihkan kejayaan Jerman, memberantas pengangguran, dan menyingkirkan Perjanjian Versailles. Pesan-pesan ini sangat menarik bagi rakyat Jerman yang putus asa.

BACA JUGA : Letusan Dahsyat Mengubah Dunia: Gunung Tambora Meledak

Partai Nazi tumbuh dengan cepat. Pada tahun 1923, Hitler mencoba kudeta di Munich, yang dikenal sebagai Beer Hall Putsch. Meskipun gagal, kudeta ini membuat Hitler terkenal. Ia dipenjara selama sembilan bulan, di mana ia menulis buku Mein Kampf.

Setelah dibebaskan dari penjara, Hitler berkampanye tanpa lelah. Pada tahun 1933, Partai Nazi memenangkan banyak kursi di parlemen. Presiden Paul von Hindenburg, dengan terpaksa, menunjuk Hitler sebagai Kanselir Jerman.

Sebagai Kanselir, Hitler bergerak cepat untuk mengubah Jerman menjadi diktator. Ia menghapuskan demokrasi, membatalkan kebebasan sipil, dan mendirikan kamp konsentrasi untuk menahan lawan-lawan politiknya. Jerman telah jatuh ke tangan seorang diktator yang kejam dan berbahaya.

Kejatuhan Dan Kematian Adolf Hitler

Setelah kematian Hitler pada April 1945, Jerman Nazi secara resmi mengakui kekalahan mereka dalam Perang Dunia II. Kekalahan ini menandai akhir dari kekuasaan Partai Nazi dan Holocaust yang dipimpin Hitler.

Kekalahan Militer Jerman

Pada musim dingin 1944-1945, pasukan Sekutu melancarkan serangan besar-besaran di Front Barat. Pasukan Soviet juga terus maju di Front Timur. Kota-kota penting di Jerman diduduki satu per satu. Pada bulan April 1945, pasukan Soviet hanya berjarak 56 km dari Berlin.

Pada tanggal 30 April 1945, Hitler bunuh diri di bunker rahasianya di bawah kantor Kepala Staf Umum di Berlin. Ia menembak dirinya sendiri dengan pistol dan menelan kapsul racun bersama istrinya Eva Braun. Jenazah keduanya dibakar di halaman belakang bunker keesokan harinya.

Setelah kematian Hitler, pemerintah Nazi di bawah Reichspräsident Karl Dönitz secara resmi menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada tanggal 8 Mei 1945. Perang di Eropa berakhir, mengakhiri 12 tahun kekuasaan Partai Nazi yang kejam di Jerman.

Kekalahan Partai Nazi menandai berakhirnya Perang Dunia II di Eropa. Setelah perang, mantan anggota senior Partai Nazi diadili atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Pengadilan Nürnberg. Jerman kemudian dibagi menjadi Zona Sekutu Barat dan Zona Soviet Timur, yang akhirnya menjadi Republik Federal Jerman dan Republik Demokratik Jerman.