Heinrich Hertz: Pelopor Gelombang Elektromagnetik

Heinrich Hertz: Pelopor Gelombang Elektromagnetik

Heinrich Hertz adalah seorang fisikawan Jerman yang memberikan kontribusi inovatif dalam bidang elektromagnetisme. Lahir pada tanggal 22 Februari 1857, di Hamburg, Jerman, Hertz menunjukkan minat awal pada sains dan matematika. Ia melanjutkan pendidikannya di Universitas Munich, di mana ia belajar di bawah bimbingan fisikawan terkenal seperti Philipp von Jolly dan August Kundt.

Setelah menyelesaikan studinya, Hertz memulai karir di dunia akademis. Dia awalnya bekerja sebagai asisten Hermann von Helmholtz di Universitas Berlin, di mana dia melakukan penelitian tentang teori elektrodinamika. Karya Hertz berfokus pada verifikasi eksperimental teori gelombang elektromagnetik James Clerk Maxwell, yang diajukan pada tahun 1860-an.

Eksperimen-eksperimen Heinrich Hertz

Pada tahun 1886, Hertz memulai serangkaian eksperimen untuk menguji teori Maxwell. Dia merancang dan membangun peralatan yang terdiri dari celah percikan, kumparan induksi, dan sepasang bola logam. Dengan menerapkan tegangan tinggi pada celah percikan, Hertz mampu menghasilkan gelombang elektromagnetik, yang kemudian dideteksi menggunakan sirkuit terpisah. Eksperimen ini mengkonfirmasi keberadaan gelombang elektromagnetik dan menunjukkan kemampuannya untuk dikirim dan diterima melalui jarak jauh.

Eksperimen Hertz juga memungkinkan dia mengukur sifat gelombang elektromagnetik, seperti panjang gelombang dan frekuensinya. Ia menemukan bahwa panjang gelombang gelombang ini dapat divariasikan dengan mengubah dimensi bola logam, memberikan bukti lebih lanjut mengenai sifat gelombang radiasi elektromagnetik.

Selain karyanya pada gelombang elektromagnetik, Hertz memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman efek fotolistrik. Ia melakukan eksperimen untuk menyelidiki emisi elektron dari permukaan logam saat terkena cahaya. Meskipun karya Hertz tentang efek fotolistrik dibayangi oleh perkembangan selanjutnya, eksperimennya meletakkan dasar bagi penemuan Albert Einstein dan pengembangan mekanika kuantum.

Penelitian Hertz yang inovatif mengenai gelombang elektromagnetik dan efek fotolistrik membuatnya mendapatkan pengakuan dan pengakuan dalam komunitas ilmiah. Ia diangkat sebagai profesor di Universitas Karlsruhe pada tahun 1889 dan kemudian pindah ke Universitas Bonn pada tahun 1894.

Tragisnya, karir Hertz terhenti karena kematiannya yang terlalu dini pada usia 36 tahun. Ia meninggal pada tanggal 1 Januari 1894, di Bonn, Jerman, karena komplikasi infeksi. Meskipun umurnya singkat, kontribusi Hertz di bidang elektromagnetisme mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan teknologi komunikasi nirkabel, termasuk radio dan televisi.

BACA JUGA : Pria yang Menghubungkan Dunia: Kisah Guglielmo Marconi

Sebagai pengakuan atas karya perintisnya, satuan frekuensi, hertz (Hz), dinamai menurut nama Heinrich Hertz. Saat ini, namanya identik dengan pengukuran frekuensi dan berfungsi sebagai pengingat akan kontribusi signifikannya pada bidang fisika.