Helen Keller: Tunanetra-rungu Dengan Prestasi Luar Biasa

Helen Keller: Tunanetra-rungu Dengan Prestasi Luar Biasa

Helen Keller adalah seorang penulis, aktivis politik, dan dosen Amerika. Dia dilahirkan pada tanggal 27 Juni 1880, di Tuscumbia, Alabama. Pada usia 19 bulan, Keller terjangkit penyakit, kemungkinan besar demam berdarah atau meningitis, yang membuatnya tuli dan buta.

Meski memiliki disabilitas, Keller terus meraih prestasi luar biasa dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan bantuan gurunya, Anne Sullivan, Keller belajar berkomunikasi melalui sistem sentuhan dan bahasa isyarat yang unik. Terobosan ini membuka dunia baru baginya.

Ia menjadi pemenang dari Honorary University Degrees Women’s Hall of Fame, The Presidential Medal of Freedom, The Lions Humanitarian Award, bahkan kisah hidupnya meraih 2 piala Oscar.

Keller bersekolah di Perkins School for the Blind dan kemudian Radcliffe College, menjadi penyandang tunanetra-rungu pertama yang memperoleh gelar Bachelor of Arts. Dia kemudian menulis beberapa buku, termasuk otobiografinya, “The Story of My Life,” yang diterbitkan pada tahun 1903 dan tetap menjadi buku klasik.

Sepanjang hidupnya, Keller mengadvokasi hak-hak penyandang disabilitas dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan politik. Dia adalah pendukung utama hak pilih perempuan, hak buruh, dan Partai Sosialis Amerika. Keller sering bepergian, memberikan ceramah dan pidato atas nama American Foundation for the Blind.

Kisah Keller telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia. Tekad, ketahanan, dan kemampuannya mengatasi kesulitan terus menjadi contoh kuat potensi jiwa manusia.

BACA JUGA : Sejarah Leonardo da Vinci, Polimatik Pada Periode Renaisans

Kehidupan dan prestasi Helen Keller merupakan bukti kekuatan ketekunan dan semangat pantang menyerah manusia. Meski menghadapi tantangan yang sangat besar, ia menjadi penulis terkenal, aktivis, dan pembela hak-hak penyandang disabilitas. Warisannya terus menginspirasi dan memotivasi orang hingga saat ini.