Perang Tiongkok-Jepang II: Konflik Besar Antara Tiongkok dan Jepang

Perang Tiongkok-Jepang II: Konflik Besar Antara Tiongkok dan Jepang

Perang Tiongkok-Jepang II adalah konflik besar yang terjadi dari tahun 1937 hingga 1945 antara Tiongkok dan Jepang. Ketegangan antara Tiongkok dan Jepang telah meningkat sejak akhir abad ke-19, ketika Jepang berusaha memperluas pengaruhnya di Asia Timur dan Tiongkok berjuang dengan konflik internal dan imperialisme asing.

Perang dimulai pada tanggal 7 Juli 1937, dengan Insiden Jembatan Marco Polo di dekat Beijing. Bentrokan antara pasukan Tiongkok dan Jepang meningkat menjadi konflik skala penuh.

Tentara Kekaisaran Jepang dengan cepat menguasai sebagian besar wilayah Tiongkok utara, termasuk kota-kota besar seperti Beijing dan Shanghai. Pemerintahan Nasionalis Tiongkok, yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek, mundur ke pedalaman.

Perang Tiongkok-Jepang II: Konflik Besar Antara Tiongkok dan Jepang

Meskipun kalah jumlah dan persenjataan, pasukan Tiongkok, baik Nasionalis maupun Komunis, melancarkan perlawanan gigih terhadap penjajah Jepang. Taktik sabotase dan perang gerilya digunakan untuk mengganggu jalur pasokan Jepang.

Perang ini ditandai dengan berbagai kekejaman yang dilakukan oleh Jepang, termasuk Pembantaian Nanjing yang terkenal pada tahun 1937, yang menewaskan sekitar 300.000 warga sipil Tiongkok dan tentara yang tidak bersenjata serta terjadi pemerkosaan dan penjarahan yang meluas.

Perang Tiongkok-Jepang II Menarik Perhatian Internasional

Konflik ini kemudian menarik perhatian internasional, dimana beberapa kekuatan asing memberikan dukungan terbatas kepada Tiongkok. Namun, pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939 mengalihkan banyak perhatian dan sumber daya dunia dari Perang Tiongkok-Jepang.

Pada tahun 1937, pemerintah Nasionalis Tiongkok dan Partai Komunis membentuk front persatuan melawan penjajah Jepang, untuk sementara mengesampingkan perbedaan mereka untuk fokus pada musuh bersama.

Perang mencapai jalan buntu pada akhir tahun 1930-an, dan tidak ada pihak yang mampu memperoleh keuntungan yang menentukan. Namun, titik balik terjadi pada tahun 1941 ketika Jepang menyerang Pearl Harbor, yang membawa Amerika Serikat berperang melawan Jepang.

Amerika Serikat Berperang Melawan Jepang

Dengan masuknya Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu lainnya ke dalam perang, Tiongkok menerima peningkatan dukungan, termasuk bantuan dan pasokan militer. Pasukan Tiongkok, bersama Sekutu, melancarkan serangan untuk memukul mundur Jepang.

Perang akhirnya berakhir pada tahun 1945. Dengan menyerahnya Jepang setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki. Perang Tiongkok-Jepang II mempunyai dampak yang signifikan terhadap Tiongkok, mengakibatkan jutaan korban jiwa dan kehancuran yang luas.

BACA JUGA : Perang Tiongkok-Jepang Pertama: Perebutan Kendali atas Korea

Perang tersebut memiliki konsekuensi yang luas, termasuk pembagian Tiongkok menjadi wilayah Nasionalis dan Komunis, yang akhirnya menyebabkan Perang Saudara Tiongkok dan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949.