Sejarah Flu Babi, Wabah yang Sempat Menjadi Pandemik Global
Pada tahun 2009, dunia pernah dihadapkan pada satu kasus yaitu berupa virus baru yang dikenal sebagai flu babi. Dimana pada masa tersbeut virus H1N1 baru ini merupakan tantangan besar yang harus dihadapi oleh dunia dan seluruh umat manusia.
Terutama mengingat fakta bahwa strain virus ini tidak pernah muncul sebelumnya pada hewan maupun manusia.
Peredaran virus dan wabah tersebut secara resmi diidentifikasi sebagai pandemi oleh WHO pada Juni 2009. Virus baru yang menyerang banyak manusia yang muda.
Dan mereka yang memiliki riwayat kondisi kronis, anak-anak, serta wanita hamil. Mampu memperonadk-andikkan keadaan dunia pada masa terserbut.
Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Reuters pada April 2009, WHO ditekan oleh industri daging untuk menyebut virus itu sebagai influenza A (H1N1).
Alih-alih disebut sebagai virus sesuai nama yang diberikan oleh WHO,virus ini justru lebih dikenal sebagai flu babi. Dimana istilah flu babi dianggap menyesatkan dan mengkhawatirkan bangsa dunia di masa tersebut.
Karena jenis virus ini berdasarkan sumber yang ada hanya menyerang manusia dan bukan makhluk hidup lainnya.
Dalam Pernyataannya WHO menyatakan bahwa , “Jika anda konsumsi hewani dan khawatir akan terjangkit oleh virus ini. Maka saya akan mengatakan bahwa tidak ada risiko infeksi virus ini dari konsumsi daging babi. Tidak hanya dari daging hewani tersebut namun produk babi yang dimasak dengan baik.”
Baca Juga : Disebut Sebagai Bapak Atom Ini dia Kisah Dibalik Oppenheimer
Meskipun istilah virus ini dinamakan dan disebut sebagai flu babi namun tidak ada hubungannya dengan hewan tersebut. Karena nama maupun istilah yang dikeluarkan oleh WHO tersebut membuat khawatir banyak negara.
Dan banyak negara yang memilih untuk berhenti mengimpor daging babi dari negara yang paling terkena dampak, seperti Meksiko dan Amerika Serikat, tempat kasus pertama kali diidentifikasi.
Thailand yang merupakan negara produsen daging hewani terbesar tersebut menyebut bahwa penyakit itu bukan “Flu Babi” melainkan “Flu Meksiko. Sehingga hal itu tidak akan berdampak pada ekonomi negaranya yang terancam hampir turun akibat istilah wabah tersebut.