Pandemi Paling Mematikan di Abad 20, Sejarah Flu Spanyol

Pandemi Paling Mematikan di Abad 20, Sejarah Flu Spanyol

Flu spanyol merupakan suatu pandemi yang mengarah pada suatu wabah flu pertama kali yang menyerang dan sangat mematikan di dunia ini. Tepatnya pada tahun 1918, dunia diguncang oleh wabah flu mematikan yang pada saat itu belum dikenal obatnya.

Menurut penelitian yang sudah dilakukan diyakini bahwa wabah flu Spanyol ini sudah memakan korban jiwa sebanyak 20 sampai 100 juta orang. Jumlah korban jiwa tersebut berdasarkan dua tahun menyebarnya flu ini, yakni antara tahun 1918 dan 1920.

Tidak sampai disitu dalam riset jurnalis BBC World Service Fernando Duarte, flu Spanyol bahkan lebih banyak orang daripada korban Perang Dunia I. Melalui riset yang sudah dilakukan CDC pada saat ini sudah dapat diketahui penyebab dari wabah satu ini.

Penyebab Flu Spanyol

Menurut CDC penyebab wabah ini adalah virus H1N1,namun untuk jenis dan asalnya sampai saat ini masih tidak bisa diketahui.

Flu Spanyol yang menyerang umat manusia ini pertama kali terjadi di tahun 1918. Dimana dalam penyebarannya wabah ini masih tergolong sebagai wabah yang ringan.

Para penderita yang terkena wabah ini diketahui hanya mengalami sakit flu seperti biasa saja.  Dimana tanda-tanda tersebut terjadi seperti demam dan kelelahan dan akan sembuh dalam beberapa hari.  Dan tingkat kematian pada periode pertama juga tergolong sangat rendah.

Wabah yang ditemukan pertama kali oleh orang Amerika Serikat ini hanya tersebar di beberapa negara bagian Eropa saja. Dan penyebaran wabah ini semakin cepat menjalar akibat terjadinya peperangan dunia 1 pada masa itu.

Puncak dari wabah ini terjadi di tahun yang sama dimana periode kedua wabah ini kembali menyerang. Dalam periode kedua tersebut diketahui bisa menyebabkan kematian yang sangat singkat.

Dimana tanda tanda penderita pada wabah ini sudah sangat memprihatikan dibandingkan yang pertama. Yaitu para penderita wabah akan mengalami kulit yang kebiruan. Dan paru-parunya akan dipenuhi cairan yang bisa menyebabkan sesak napas.

Yang membuat wabah ini lebih banyak memakan korban jiwa ialah karena wabah ini tidak memiliki obatnya pada masa itu. Dan pada masa itu juga merupakan masa-masa terberat di dunia. Jadi penyebaran wabah tersebut sangat cepat dan singkat sehingga umat manusia tidak bisa menghindarinya.

Baca Juga : Tenang Tapi Sangat Mengerikan, Sejarah Gunung Krakatau