Gunung Pinatubo: Letusan Terestrial Terbesar Kedua Abad Ke-20

Gunung Pinatubo: Letusan Terestrial Terbesar Kedua Abad Ke-20

Gunung Pinatubo, terletak di pulau Luzon di Filipina, adalah sebuah stratovolcano aktif yang terkenal dengan letusan dahsyatnya pada tahun 1991, yang merupakan letusan terestrial terbesar kedua pada abad ke-20.

Sebelum tahun 1991, Pinatubo merupakan kubah vulkanik yang tidak mencolok dan terkikis parah hingga tidak diketahui banyak orang hingga terjadi letusan. Letusan ultra-Plinian gunung berapi pada tanggal 15 Juni 1991 menghasilkan letusan terestrial terbesar kedua pada abad ke-20 setelah letusan Novarupta tahun 1912 di Semenanjung Alaska.

Dampak Letusan Gunung Pinatubo

Letusan tersebut memiliki Volcanic Explosivity Index (VEI) sebesar 6 dan mengeluarkan sekitar 10 miliar metrik ton magma, dan 20 juta ton SO2, membawa sejumlah besar mineral dan logam ke permukaan lingkungan. Bencana ini menyuntikkan lebih banyak partikulat ke stratosfer dibandingkan letusan apa pun sejak Krakatau pada tahun 1883. Selama beberapa bulan berikutnya, aerosol membentuk lapisan global kabut asam sulfat. Suhu global turun sekitar 0,5 °C (0,9 °F) pada tahun 1991–93, dan penipisan ozon meningkat secara signifikan untuk sementara waktu.

Dampak letusannya terasa di seluruh dunia. Peristiwa ini mengeluarkan sekitar 10 miliar metrik ton magma, dan 20 juta ton SO2. Sehingga membawa sejumlah besar mineral dan logam ke permukaan lingkungan. Bencana ini menyuntikkan lebih banyak partikulat ke stratosfer dibandingkan letusan apa pun sejak Krakatau pada tahun 1883. Selama beberapa bulan berikutnya, aerosol membentuk lapisan global kabut asam sulfat. Suhu global turun sekitar 0,5 °C (0,9 °F) pada tahun 1991–93, dan penipisan ozon meningkat secara signifikan untuk sementara waktu.

Letusan tersebut berdampak signifikan terhadap penduduk setempat. Lebih dari 350 orang kehilangan nyawa dan ratusan ribu orang dievakuasi dari rumah mereka. Abu yang jatuh dari letusan mencemari persediaan air, menghancurkan tanaman, dan menyebabkan atap runtuh. Kerugian ekonomi akibat letusan tersebut diperkirakan lebih dari $1 miliar.

BACA JUGA : Niccolò Machiavelli: Bapak Teori Politik Modern

Saat ini, Gunung Pinatubo menjadi tujuan wisata populer, dengan orang-orang berbondong-bondong melihat pemandangan indah yang tercipta akibat letusan tersebut. Kawasan di sekitar gunung berapi kini menjadi taman nasional yang menjadi habitat berbagai satwa liar.