Sejarah Tragis Ratu Inggris Lady Jane Grey Bertakhta 9 Hari

Sejarah Tragis Ratu Inggris Lady Jane Grey Bertakhta 9 Hari

Lady Jane Grey merupakan salah satu ratu yang memiliki sejarah tragis yang bisa membuat anda menangis. Pada Umumnya seorang ratu akan menjabat dengan waktu yang lama. Namun tidak dengan ratu yang satu ini dimana dirinya hanya menduduki takhta yang bahkan sama sekali tidak diinginkannya tersebut selama 9 hari. Tragisnya bahkan takhta tersebutlah yang merenggut nyawanya.

Pada 10 Juli 1553 ia dinobatkan sebagai ratu inggris,namun ditahunyang sama dirinya juga dilengserkan tepatnya pada 19 Juli 1553. Dan yang paling menyayat hati ialah bahwa kematiannya tersebut dikarenakan eksekusi penggal. Meskipun namanya tidak terkenal namun kisah dirinya sangat berkesan.

Lady Jane Grey merupakan sosok ratu yang lahir pada musim gugur 1537 di Leicester. Ia merupakan putri seoran Marquess of Dorset, Henry Grey. Sementara, dari garis keturanan sang ibunya, yakni Lady Frances Brandon, ia sosok cicit dari Raja Inggris Henry VII.

Kedua orangtuanya memiliki ambisi tinggi, yakni memberikan pendidikan terbaik untuk Jane. Dengan harapan bahwa ia akan mendapatkan pasangan yang cocok dengan dirinya. Jane dibesarkan sebagai seorang protestan yang sangat taat,bahkan dirinya juga merupakan seorang wanita yang cerdas.

Babak Baru hidup Lady Jane Grey

Kemudian setelah Jane pun memiliki usia yang matang ia pun dinikahkan dengan putra Duke of Northumberland, Lord Guildford Dudley. Tidak lama dari pernikahan mereka sang raja berada di penghujung usianya. Duke of Northumberland yang merupakan suami jane yang memiliki agama yang sama dengan dirinya.Yakni beragama Kristen Protestan berupaya mati-matian mencegah takhta jatuh ke tangan Mary Tudor yang Katolik.

“Northumberland membujuk sang raja yang sudah diambang kematiannya tersebut untuk menyatakan Mary tidak sah sebagai pewaris takhta. Dia juga mengungkapkan bahwa saudara tirinya yang lain, yakni Elizabeth juga tidak cocok sebagai penerus takhta. Dan meminta untuk mengubah garis suksesi untuk memuluskan menuju takhta singgasana.”

Tidak lama dari suksesi tersebut Jane disambut oleh suaminya yakni Northumberland. Dan juga kedua orangtuanya yang berdiri didepan pintu yang menyambut hangat sang ratu.

Kehadiran jane yang sudah mereka tunggu itu adalah untuk memberihukan bahwa Jane akan menjadi sebuah ratu. Namun saat diberitahu bahwa saat itu dia telah menjadi Ratu Inggris, Jane pingsan.

Setelah sadar meskipun enggan namun dirinya menerima tugas barunya tersebut karena menurutnya itu adalah haknya. Tidak lama setelah itu kemudian dirinya diumumkan sebgaai ratu.

Dimana hal ini tentu saja menjadi kontra bagi masyarakat luas. Sehingga pada akhirnya Mary Tudor yang merupakan takhta asli mengirimkan surat bahwa dialah pemilik takhta tersebut. Tidak lama dari hal tersebut hukuman eksekusi mati pun dilayangkan kepada jane dan kelurga serta pendukungnya.

Baca Juga : Sejarah Gunung Fuji, Gunung yang Tertingggi di Jepang