John Locke: Bapak Liberalisme Dari Inggris

John Locke: Bapak Liberalisme Dari Inggris

John Locke (1632-1704) adalah seorang filsuf dan dokter Inggris, yang dikenal luas sebagai salah satu pemikir Pencerahan paling berpengaruh, yang sering dikenal sebagai “Bapak Liberalisme”. Karyanya sangat mempengaruhi perkembangan epistemologi dan filsafat politik. Tulisan-tulisannya mempengaruhi Voltaire dan Rousseau, banyak pemikir Pencerahan Skotlandia, serta kaum revolusioner Amerika.

Teori-teori John Locke

Teori pikiran Locke sering disebut-sebut sebagai asal mula konsepsi modern tentang identitas dan diri, yang menonjol dalam karya para filsuf kemudian seperti Hume, Rousseau, dan Kant. Locke adalah orang pertama yang mendefinisikan diri melalui kesinambungan kesadaran. Dia mendalilkan bahwa, saat lahir, pikiran adalah sebuah lembaran kosong atau tabula rasa. Teori ini dikenal sebagai “empirisme”, dan berpendapat bahwa pengetahuan terbentuk melalui pengalaman indrawi kita.

Dalam teori politik, Locke terkenal karena pembelaannya terhadap hak-hak individu, pemerintahan terbatas, dan pemisahan kekuasaan – prinsip-prinsip yang menjadi dasar demokrasi liberal modern. Ide-idenya, seperti yang diungkapkan dalam karya penting “Two Treatises of Government”, bersifat revolusioner pada masanya. Ia menolak hak ketuhanan raja, dengan alasan bahwa wewenang pemerintahan berasal dari persetujuan orang yang diperintah.

Gagasan Locke tentang pendidikan, yang dituangkan dalam karyanya “Some Thoughts Concerning Education”, juga sangat berpengaruh. Dia menganjurkan pendidikan luas yang mencakup tidak hanya mata pelajaran akademis tetapi juga pendidikan jasmani dan pengembangan moral.

BACA JUGA : Gavrilo Princip: Pria Yang Memicu Perang Dunia

Pengaruh Locke melampaui filsafat hingga ke bidang ekonomi, pendidikan, ilmu politik, retorika, dan psikologi. Ide-idenya terus dipelajari dan diperdebatkan, dan kontribusinya di berbagai bidang masih relevan hingga saat ini. Pemikiran filosofisnya—tentang pemikiran, kekuasaan, pemerintahan, dan pendidikan—telah meninggalkan jejak yang tak terhapuskan di dunia.